Zionisme atau Zionist Movement adalah sebuah gerakan dan ideology rasis yang dipopulerkan oleh seorang wartawan Yahudi asal Austria, Theodor Herzl (1860-1909).
Gerakan ini muncul dilator belakangi oleh keinginan kuat kaum Yahudi untuk mendapatkan hak sosial, ekonomi, politik dan budaya, serta agama yang dirampas selama beratus tahun hidup diaspora di berbagai negara di dunia. Mereka bercita-cita untuk mengakhiri penderitaan yang mereka alami dengan cara kembali ke negeri leluhur mereka Palestina dengan semboyan :” Sebuah Tanah Tanpa Manusia Untuk Manusia Tanpa Tanah “.
Dalam perkembangan awal mereka menginginkan berdirinya Negara Yahudi di Argentina, atau Ethiopia atau Uganda. Namun dalam kongres Zionis ke-7 tahun 1904 usulan tersebut ditolak. Mereka tetap menginginkan sebuah negara : The Jewish State, Eretz Israel. Negara Yahudi Israel Raya, yang terbentang dari sungai Nil di Mesir hingga sungai Eufrat di Irak.
Zionisme memiliki asas yang disebut “Khams Qanun”, Lima Sila : Monotheisme, Nasionalisme, Humanisme, Demokrasi, dan Sosialisme.
Penjelasan tentang lima sila yang terdapat dalam doktrin Yahudi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Monotheisme: : Kesatuan Tuhan. Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masing-masing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri. Bukankah alampun tuhanmu dan bukankah kudrat alampun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan keper-cayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menantimu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia.
2) Nasionalisme - Kebangsaan : Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi (Israel Raya).
3.) Humanisme : Kemanusiaan yang adil dan beradab berlakulah, janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak mem-binasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkaupun jika keperluanmu mendesak ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi : “Taklukanlah mereka, binasakanlah mereka yang akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi saudaramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, ketu-runan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu.”(Syer Talmud Qaballa XI :45).
4. Demokrasi : Dengan cahaya Talmud dan Masna dan segala ucapan imam-imam agung bahwa telah diundangkan “Bermusyawarahlah dan berapatlah dan berlakulah pilihan kehendak suara banyak itu karena suara banyak adalah suara Tuhan!
5. Sosialisme : Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan : “Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi :”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” .
Zionisme menilai bahwa ” Keyahudian ” itu sebagai sebuah nama ras yang terpisah dari bangsa lain, yang bagi mereka dinilai mustahil untuk bisa hidup bersama. Dalam Protokol Zionisme yang ditetapkan dalam Kongres Zionis di Switzerland tahun 1897 dan sangat dirahasiakan, namun diantaranya dibocorkan oleh seorang wanita berkebangsaan Prancis beragama Kristen tahun 1901.
Dalam pertemuannya dengan seorang petinggi Zionis di markas Masonik di Paris, ia sempat melihat sebagian dari isi protocol itu. Ia sangat terperanjat membaca isinya, kemudian ia berhasil mencuri sebagian dari dokumen rahasia itu dan membocorkannya kepada Alex Nikola Nivieh, kepala Dinas Rahasia Kekaisaran Rusia Timur.
Diantara isi Protokol Zionis itu menyatakan bahwa manusia itu terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan Non Yahudi yang disebut Joyeem atau Umami. Jiwa-jiwa Yahudi diciptakan dari Jiwa Tuhan, hanya merekalah anak-anak Tuhan yang suci murni. Sedangkan kaum Umami berasal dari syetan, dan penciptaan Umami itu untuk berkhidmat kepada kaum Yahudi.
Jadi kaum Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan, sedangkan kaum Umami adalah merupakan budak Yahudi. Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong kepada mereka, boleh menganiaya, membunuh dan memperkosa mereka.
Doktrin dan azas yang sangat rasialis itu juga dungkapkan oleh para tokoh Zionis generasi baru, dan diimplementasikan dalam wujud angkara murka, kekejian, kebrutalan regim Zionis dengan dukungan moral, material dan mesin-mesin perang moderen dari AS dan negara sekutunya, dalam parade kekejian yang mereka pertontonkan kepada masyarakat dunia. Menechem Begin misalnya, sewaktu jadi Perdana Menteri Israel bernah berucap : ” Ras kami adalah ras pilihan, kami adalah yang dipilih Tuhan di planet bumi ini. Kami berbeda dengan Ras lainnya, karena mereka adalah serangga. Sebenarnya jika dibandingkan dengan Ras kami, Ras lain adalah binatang buas, paling tinggi cuma binatang ternak. Ras lain kami anggap kotoran manusia. Kami memang ditakdirkan untuk memerintah Ras lain yang lebih rendah. Kerajaan kami akan diperintah oleh para pemimpin kami dengan tangan besi. Ras lain akan menjilati kaki kami dan akan menghamba kepada kami seperti budak.” Seorang Rabi Yaacov Perrin berucap : “Satu juta orang Arab tidak lebih berarti dibanding seujung kuku orang Yahudi ” ( sawaramuslim 04/08/06).
Kemudian Pendiri Partai Syas di Israel, Ofadya Yosef juga pernah berucap : “…Karenanya semua Ras Yahudi dilarang memberi rasa kasih sayang kepada warga Arab, dan wajib bagi setiap Yahud iuntuk menembakkan rudal dan senjatanya ke arah dada dan kepala setiap warga Arab untuk menghabisinya, karena mereka itu makhluk yang jahat dan terkutuk .” ( mailarchive.com 15/08/06)
Parade kekejaman yang dilakukan Zionis sejak tahun 1946 sampai agresi selama 22 hari terhitung 27/12- 2008 hingga 18/1-2009 terhadap bangsa Palestina yang telah merenggut lebih dari 1300 jiwa dan mencederai lebih dari 5000 orang yang sepertiganya adalah wanita dan anak-anak, serta meluluhlantakkan infrastruktur di Gaza, semua tindakan itu jelas-jelas dilatar belakangi oleh keyakinan rasis di atas.
Sekedar contoh bagaimana kebiadaban mereka, Tragedi di Deir Yassin, 1948 misalnya, yang dilakukan kelompok Irgun dan Stern di bawah komandan Menechim Begin telah merenggut 254 jiwa dengan cara yang sangat biadab. Seorang dokter, Jacques de Reyner, Wakil Ketua Komite Internasional Palang Merah di Yarusalem, menyampaikan laporan tentang tindakan genocida oleh tentara Zionis. Pembunuhan massal ini dilakukan dengan senjata mesin dan granat, Serta diakhiri dengan menyayat-nyayat tubuh korban dengan pisau. Bangsa Yahudi itu memenggal sebagian kepala korban. Dan dengan sangat keji mereka memotong-motong tubuh 52 bayi dan anak-anak di hadapan ibu-ibu mereka. Mereka juga merobek rahim-rahim 25 wanita Palestina yang sedang hamil. David Duke, Presiden Nasionl European-Amerika Unity and Rights Organization (EURO) memaparkan tragedy Deir Yassin : “Pernahkan anda melihat film dokumenter televisi dan film-film Hollywood tentang terror Israel di Deir Yassin atau ribuan tindakan terror Israel lainnya terhadap rakyat Palestina ? Anda mungkin telah mendengar banyak cerita tentang korban warga Yahudi oleh Hitler, tapi pernahkah anda mendengar suara para wanita di Deir Yassin, dimana bayi-bayi mereka dipotong dari rahim-rahim ibunya oleh aggressor Israel ?
Pernahkah anda mendengar suara dari ribuan korban rakyat Palestina lainnya oleh (Menechem) Begin, (Itsak) Shamir, (Ehud) Barak, dan (Ariel) Sharon ? Dan watak kebinatangan Israel yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, adalah kegemaran mereka mengangkat para (drakula) pembunuh massal yang paling kejam sebagai kepala Negara mereka.
Sejak tahun 1948, papar Duke, rakyat Palestina menghadapi tindakan terorisme Zionis secara terus menerus. Ratusan perkampungan telah dihancurkan, dan secara literal telah dihapuskan dari atas peta. Puluhan ribu rumah telah dibom, dibuldozer, dan diratakan dengan tanah. Puluhan ribu wanita, pria, dan anak-anak telah dibunuh dengan keji. Jumlah yang lebih banyak adalah mereka yang telah dibikin buta, cacat seumur hidup, dan dipenjarakan. ( David Duke, Bagaimana Terorisme Israel dan Subversi AS menyebabkan serangan 11 September ).
Bahkan sampai Perdana Menteri Israel saat ini pun, Benjamin Netanyahu, melakukan aktraksi, jet-jet tempur Israel menggempur Kota Gaza. Salah satu sasarannya adalah Menara Jurnalis, bangunan 15 lantai tempat pelbagai media lokal dan internasional berkantor, seperti stasiun televisi Al Arabiya, Sky News, Al Quds TV, France 24, dan Russia TV. Tembakan rudal itu melukai delapan wartawan, termasuk juru kamera Khadir al-Zahhar. Lelaki 20 tahun ini terpaksa kehilangan kaki kirinya, seperti dilansir Al Arabiya.
Total korban dalam serangan brutal ini mencapai 100 orang,” tulis Haaretz, Selasa, 20 November 2102. Sebanyak 58 merupakan penduduk sipil dan 18 anak-anak.” Data korban itu berasal dari Lembaga Hak Asasi Manusia Palestina, Lembaga Hak Asasi Manusia Al Mezan dan layanan kesehatan di Gaza. Mereka juga menghitung jumlah korban luka: 700 orang warga sipil, termasuk diantaranya 215 anak-anak. menghancurkan 25 masjid di Kota Gaza (TEMPO.CO)
Sesuai Protokol Pertama Pasal 79 Konvensi Jenewa, menyerang wartawan merupakan kejahatan perang. Konvensi ini juga menyebut membantai warga sipil seperti perempuan dan anak-anak, termasuk kejahatan kemanusiaan. Jika tudingan itu dialamatkan kepada Israel, tentu bukan hal baru. Ketika perang 22 hari dengan Hamas empat tahun lalu, mereka juga menargetkan wartawan, sekolah, masjid, dan rumah sakit. Dari 1.417 korban tewas dari pihak Palestina, 926 di antaranya penduduk sipil, termasuk 313 anak. Tim pencari fakta bentukan Dewan Hak Asasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan saat agresi 2008 ke Jalur Gaza. Namun rekomendasi komite dipimpin Richard Goldstone (hakim Afrika Selatan keturunan Yahudi) ini mendapat penolakan dari Amerika yang memiliki veto di Dewan Keamanan PBB. Alhasil, pejabat sipil dan militer Israel tidak bisa diadili di Mahkamah Kejahatan Internasional, Den Haag, Belanda.(Merdeka.com)
Allah swt telah mengingatkan kita : “Engkau benar-benar akan mendapatkan manusia yang paling benci terhadap orang mukmin adalah Yahudi dan orang-orang musyrik” ( QS. Al-Maidah :82 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar