Label

Selasa, 01 Januari 2013

Sejarah mengenai Suku Aztec di meksiko kuno

Daerah benua Amerika pada masa lampau memiliki berbagai suku yang mendiami wilayah tersebut. Suku-suku tersebut merupakan keturunan dari para Penduduk mongol dan Eropa wilayah Siberia yang melakukan migrasi ke wilyah tersebut melalui Selat Bering yang terdapat di Rusia.

Salah satu suku yang terkenal dengan memiliki peradaban yang cukup tinggi pada masa tersebut adalah Suku Aztec yang mendiami wilayah Meksiko saat ini.Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam wangsit karena telah meihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut sbeagi pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun kota.


Pada tahun 1325, kota danau tersebut mereka namai dengan Tenochtitlan. Tenochtitlan dirancang berdasarkan reflesksi kosmos mereka, yaitu kepercayaan mereka mengenai keadaan alam semesta dimana dunia merupakan sebidang daratan yang dikelilingi oleh air, dengan sumbu vertical yang menghubungkan 13 surga dan 9 tingkat alam baka.
Pada tahun 1337 mereka membangun Kota niaga Tlatetolco di bagian utara Tenochtitlan. Bangsa Aztec menggunakan biji coklat sebagai uang. Mereka juga membangun pematang dan kanal untuk menghubungkan dengan pemukiman di Tenochtitlan.
Bangsa Aztec dipimpin oleh seorang raja yang disebut dengan tlatoani. Tlatoani merupakan gelar turun temurun, seperti gelar firaun di Mesir. Selama ratusan tahun –sekitar 146 tahun –hanya ada 11 orang tlatoani yang tercatat dalam sejarah. Tlatoani pertama adalah Acamapichtli yang berkuasa pada tahun 1375. Pada tahun 1396, tlatoani kedua, Huitzilihuitl menikahi dua keluarga bangsawan dan memperkuat persekutuan serta memperluas ibukota. Bangsa Aztec sebenarnya memiliki tiga kelas penguasa yaitu raja, pendeta, dan bangsawan yang memerintah para budak dengan tangan besi. Pernikahan ini memperkuat kedudukan raja pada Bangsa Aztec.
Tlatoani keempat, Itzcoatl pada tahun 1427-1430 membentuk persekutuan dengan para pemimpinTlacopan dan Texcoco merebut kendali atas Meksiko tengah. Pada tahun 1430, Tenochtitlan menjadi kota besar setelah Bangsa Aztec menggali sisa-sisa peradaban sebelumnya, Kota Teotihuacan yang luar biasa, dan Kota Tollan(sekarang: Tula) peninggalan Bangsa Toltec.
Bangsa Aztec sangat terinspirasi oleh Bangsa Toltec yang lebih dahulu mendiami Danau Texcoco, tetapi secara misterius hilang. Dari para pendeta Tezcatlipoca –pendeta Bangsa Toltec-, Bangsa Aztec mendapatkan ide untuk mengorbankan manusia untuk dipersembahkan kepada Dewa Matahari Huitzilopochtli yang berjuang melawan Dewi Bulan Coyolxauhqui. Manusia direnggut jantungnya pada saat pengorbanan manusia oleh pendeta, darah dialirkan ke bawah dari puncak kuil piramida dan jasad korban digulingkan ke bawah.
Bangsa Aztec juga memainkan permainan bola keramat dalam lapangan berbentuk huruf “I”, menggunakan pinggul, siku, dan lutut. Permainan ini sangat berbahaya dan kematian adalah hal yang biasa.
Pada tahun1440, tlatoani kelima, Moctezuma Ilhuicamina meluaskan kerajaan ke selatan menaklukan wilayah yang sekarang dikenal dengan Morelos dan Guerrero. Pada tahun 1450, ia berhasil menaklukan pantai teluk di utara dan menghancurkan Konfederasi Chalco, satu-satunya kekuasaan yang masih bertahan di cekungan Meksiko pada 1465. Pada tahun 1473 dibawah pemerintahan Axayacoatl, Tlatelolco berhasil ditaklukan.
Pada tahun 1487, dibawah pemerintahan Ahuitzotl, Piramida agung mereka,  Templo Mayor, kembali diagungkan dengan lebih banyak melakukan pengorbanan manusia. Ratusan korban dipersembahkan kepada dewa. Ahuitzotl membendung aliran mata air dari kota negara tetangga Coyoacan, namun aliran mata air itu menjadi tidak menentu. Proyek tersebut gagal dan pada 1500 banjir melanda Tenochtitlan. Pada tahun 1502 Ahuitzotl tewas dan digantikan oleh Moctezuma Xocoyotzin yang akhirnya ditaklukan oleh Hernand Cortes dari Spanyol. Pada tahun 1521, penguasa terakhir Aztec, Cuauhtemoc ditangkap, disiksa dan digantung oleh Hernand Cortes. Hal ini menandakan dimulainya penjajahan Spanyol.
Selain Templo Mayor, penemuan lain dari Bangsa Aztec yaitu berupa monolit Dewi Coyolxauhqi yang ditemukan pada 1978, monolit Dewa Huitzilopochtli pada tahun 1790, dan monolit Dewi Bumi Tlaltecuhtli yang ditemukan tahun 2006.
Bangsa Aztec begitu dihormati di Meksiko. Kota Tenochtitlan sekarang menjadi Mexico City. Elang Aztec juga menjadi lambang negara Meksiko. Nama Aztec juga digunakan seperti pada Banco Azteca, dan TV Azteca. Stadion kebanggaan Meksiko, Estadio Azteca juga menjadi roh bagi sepakbola Meksiko.
Sebagai tambahan, berikut adalah daftar Tlatoani Aztec (raja-raja Bangsa Aztec). Nama tlatoani mereka disebut dengan nama yang aneh yang mungkin memiliki arti tersendiri, atau bisa jadi sebagai gambaran pemerintahan pada masa tlatoani tersebut.
List of Tlatoani of Aztec:
Tahun Memerintah
Nama
Arti Nama
Keterangan
1375-1395AcamapichtliSegenggam anak panah
1395-1417HuitzilihuitlBuku burung kedidi
1417-1427ChimalpopocaPerisai berasap
1427-1440ItzcoatlUlar hitam
1440-1469Moctezuma IlhuicaminaDewa Murka, Dia menembak langitDikenal sebagai Montezuma I the Great
1469-1481AxayacatlWajah air
1481-1486TizocKaki kapur
1486-1502AhuitzotlSiluman air
1502-1520Moctezuma XoyocotzinDewa Murka, yang lebih mudaDikenal sebagai Montezuma II
1520-1520CuitlahuacKotoran
1521-1521CuauhtemocElang menurun




Bangsa Aztec juga memiliki ritual dengan mengorbankan jiwa manusia sebagai persembahan kepada dewa mereka.Namun Ada tiga hipotesis yang dilakukan oleh para Antropolog mengenai alasan pengorbanan manusia disamping alasan untuk pengorbanan dewa, yaitu :
1. Pengorbanan dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
2. Untuk memberikan kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini snagat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memlihara anjing, ayam dan kalkun.
3. Pendapat yang lebih rasional adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak, agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa matahari, orang-orang yang berslah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban seperti jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang istana raja.

Tidak ada komentar: