TENTANG KORBAN YANG TEWAS
Tragedi bom di acara lomba lari maraton Boston (Boston Marathon 2013), Amerika Serikat, sejauh ini telah dikabarkan menewaskan 3 orang.
Dari 3 orang korban yang tewas, adalah Krystle Campbell, korban kedua adalah anak berusia 8 tahun bernama Martin Richard, sedangkan korban tewas terakhir adalah seorang wanita bernama Lu Lingzi warga negara Cina, sementara sekitar 134 lainnya cedera, 15 di antaranya luka parah.
Tapi hingga detik ini, tak ada berita tentang para korban diatas tersebut, seperti: dibawa ke rumah sakit mana jenazah ketiganya, kapan dan bagaimana kabar penguburannya, bagaimana pernyataan keluarganya,dan lain-lain yang menyangkut ketiga korban tewas tersebut, LENYAP.
Berita tentang mereka saja tak ada, apalagi foto peti jenazah? atau foto-foto saat penguburannya, jika berita tentang mereka ini saja hilang, apalagi berita para korban luka-luka dan cacat.
Tentang Pelaku Pengeboman
Pemberitaan di SEMUA televisi-televisi luar negeri secara terus menerus menekankan kepada publik dunia HANYA kepada kedua tersangka, versi mereka, video yang itu-itu saja, diulang-ulang ratusan kali selama berminggu-minggu.
Berikut ini gambar dalam format gif yang dapat bergerak, pada gambar tersebut terlihat kemungkinan tersangka yang menggunakan pakaian hitam dengan celana robek akibat ledakan.
Tapi ada kejanggalan, ia masih dapat berlari dengan cepat dan bergegas meninggalkan titik ledakan. Gambar dalam format gif, jika gambar belum bergerak tunggulah beberapa saat:
Dari gambar bergerak diatas, FBI telah MENOLAK bahwa gambar tersebut adalah mencurigakan. Bagaimana menurut anda? Seorang berbaju hitam dan bercelana hitam berlari ditengah kerumunan dengan celana yang robek sedang menjauhi lokasi dengan gaya lari layaknya “orang sehat” seperti tak terjadi apa-apa.
Dan dari gambar bergerak diatas juga membuktikan bahwa sebenarnya bom itu hanya berkekuatan kecil (low explosive) walau bisa juga membuat orang terluka atau terluka parah. Seharusnya jika bom berkekuatan sedang saja, pasti akan membuat belasan kematian terhadap orang-orang terdekat yang ada ditempat kejadian.
Selain itu, ada juga sebuah foto yang beredar di internet dan memperlihatkan seseorang yang sedang berjalan di atap salah satu gedung dipinggir jalan Boylston street, Boston, saat bom pertama meledak. Tapi untuk kesekian kali FBI kembali menolak kemungkinan tersangka tersebut.
Dari penyelidikan aparat, memang ada kemungkinan bom yang meledak dipicu dari handpone, mungkinkah orang tersebut termasuk tersangka yang memicu meledaknya bom di Boston Marathon? Berikut gambarnya:
Tentang Jenis Bomnya
Ledakan pada tragedi Boston Marathon dianggap kecil (low explosion) dari banyak pengamat teroris dan para pakar explosive. Ini bisa dilihat dari gambar bergerak yang ada di atas. Hanya saja, bom dibuat sedemikian rupa agar asapnya terlihat banyak, bukan dari daya ledaknya.
Asap putih tebal membumbung tinggi agar bom tersebut dapat di dramatisir dan terlihat menakutkan! Bahkan banyak yang menganggap bahwa bom itu adalah jenis bom asap (smoke bomb).
Dan banyak pula yang menganggap bahwa bom di Boston Marathon adalah sejenis “bom buatan rumah” atau bahkan “home-made bomb“. Seorang youtuber mengunggah video hasil analisa dan penelitiannya itu lalu memprediksi bahwa bom Boston Marathon ini beratnya sekitar 500 lbs (pound) atau sekitar 225 kilogram.
Seperti anda pernah juga melihat pada peristiwa “bom-bom asli” seperti misalnya bom di kedutaan besar Australia di Jakarta, juga dibeberapa tempat lainnya di dunia, bahwa “bom asli” tak diciptakan dengan banyak asap.
Yang paling utama dari sebuah bom adalah “daya hancur” yang dapat menyebabkan shockwave atau gelombang kejut. Gelombang Shockwave mempunyai cara kerja menggerakkan atau mendorong udara disekeliling bom tersebut ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.
Para pakar peledakan malah menyatakan, jika sebenar-benarnya adalah bom, maka dipastikan ratusan orang pasti tewas pada kerumunan orang-orang disepanjang jalan Boylston street tersebut.
Pembuatan bom ini disinyalir sudah direncanakan bukan untuk mematikan banyak orang karena asapnya saja yang banyak, tapi daya ledaknya kecil namun bom diciptakan hanya untuk kehebohan dan tidak terlihat menghancurkan.
Dan tahukah anda, dimana barang bukti “kompor bertekanan” yang dianggap adalah salah-satu bom tersebut ditemukan?
Apakah ditemukan dipinggir jalan, disebrang jalan atau didekat titik kejadian? Tidak.
Sisa bom yang terbuat dari almunium yang sudah penyok itu ditemukan DIATAS ATAP salah satu gedung dan jaraknya PULUHAN meter dari titik ledakan tersebut!
Tentang Korban terluka Parah Yang Diekspos Media
Beberapa web mulai mengangkat korban berkaki buntung. Ia mengaku bernama Jeff Bauman Junior. Kemana saja SEMUA media selama ini? Secara logika, Jeff adalah korban yang paling mengalami luka parah dan paling banyak menyewa perhatian publik, tapi tak ada pemberitaannya sama sekali, lenyap.
Seharusnya hal ini justru membuat para jurnalis memburu berita yang memiliki rating tinggi dalam bisnis pertelevisian ini kerena lebih sedikit bersaing dibandingkan dengan berita bom yang semua tivi juga memberitakannya, tapi justru tak ada berita tentang dia. Yang ada justru pemberitaan tewasnya korban pertama berumur 8 tahun dan korban ketiga seorang wanita warga negara Cina, itupun tak terlihat jenazahnya. Aneh, sangat aneh.
Dari pihak dokter rumah sakit juga tak ada jumpa pers tentang korban yang sempat “mencuri perhatian banyak orang” dengan kaki buntungnya yang tanpa darah menetes dan hanya menggunakan kursi roda serta tak pingsan ini!
Berita yang sangat membosankan justru tentang tayangan pengeboman yang berulang-ulang yang tak lebih dari 10 sudut kamera (angle). Ditayangkan selama beberapa hari dan tayangan itu diulang ratusan kali,brainwashed sekali dan sangat membosankan.
Padahal seharusnya banyak saksi yang juga membawa kamera atau minimal memiliki kamera ditiap gadgetatau handphone yang dimilik para penonton disepanjang jalan. Mungkinkah setiap tayangan “disaring” oleh elit? Mungkinkah hanya beberapa angle saja yang boleh ditayangkan?
Aneh, sepertinya semua sudah direkayasa, mulai dari si kaki buntung yang baru diberitakan setelah 2 hari kejadian, janggalnya banyak para penonton dipinggir jalan yang mencurigakan, anehnya kegiatan polisi dan pihak keamananan dengan anjing pelacak bom milik mereka yang tak berguna, juga semua media yang seakan disaring pemberitaannya dan masih banyak kejanggalan lainnya.
Tentang Adanya Latihan Penyisiran Bom Sebelum Peristiwa terjadi
Komisaris Polisi Ed Davis seperti dikutip Reuters, Senin (15/4/2013) waktu setempat, menegaskan pejabatnya, tidak mengetahui adanya ancaman tertentu terkait dengan tiga ledakan yang terjadi. Satu ledakan terjadi di perpustakaan John F Kennedy pasca dua ledakan pertama, tetapi Seorang saksi mata pada dua ledakan di Boston Marathon hari itu mengatakan bahwa ada kegiatan “penyisiran bom” dengan menggunakan anjing pelacak yang berulang kali diumumkan sebelum bom meledak dan ia “pikir itu aneh” karena bom tak dapat diendus oleh anjing-anjing pelacak khusus bom di tempat itu sebelum ledakan..!
Saksi itu adalah pelatih pada University of Mobile Cross Country Ali Stevenson mengatakan kepada Local 15 News , “Mereka terus membuat pengumuman melalui pengeras suara bahwa semua itu (penyisiran bom) hanyalah latihan biasa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sepertinya ada semacam ancaman, tetapi mereka terus mengatakan bahwa meraka itu hanya latihan”, jelas Stevenson.
Jika laporan ini akurat, jelas menunjukkan bahwa ada kemungkinan mereka (pihak berwajib) sudah mengetahui ada beberapa tingkatan pengetahuan sebelumnya dari pemboman tersebut, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang dan melukai sedikitnya 23 orang.
“Fakta membuktikan bahwa ledakan yang didahului, bahkan tumpang tindih dengan “pelacakan bom” yang bersifat hampir identik, mencerminkan serangan teror besar seperti peristiwa lainnya, persis seperti “pemboman 7/7″ di London Inggris,” ujar Alex Jones seorang pakar penelitian konspirasi.
“Adalah penting untuk menekankan bahwa New York Times baru-baru ini juga melaporkan bahwa sebagian besar rencana teror domestik baru-baru ini di Amerika Serikat “telah difasilitasi oleh FBI” , menunjukkan bahwa kejadian di Boston itu mungkin telah menjadi bagian dari operasi semacam itu,” tambah Alex Jones.
Tentang Para Pelari Dari Ketentaraan Amerika Yang Ikut Partisipasi Tiba-Tiba Ditarik Dari Perlombaan
Seorang saksimata mengatakan bahwa adik iparnya yang merupakan seorang tentara AS dan sedang mengikuti lomba lari marathon pada Boston Marathon 2013 tiba-tiba saja diperintahkan untuk menghentikan perlomban dan disuruh keluar dari perlombaan lari marathon Boston tersebut. Ia diperintahkan mundur dari perlombaan lari secara tiba-tiba oleh atasannya dari ketentaraan AS dengan alasan ia tidak akan kuat berlari dan akan mengalami dehidrasi.
Ia pun bingung, bagaimana mungkin bahwa dia sebagai seorang tentara bisa mengalami dehidrasi saat berlari marathon dengan minuman yang selalu dibagikan panitia penyelenggara disepanjang pinggir jalan? Lalu dia diperintahkan oleh kesatuannya itu untuk berjaga di sebuah rumah sakit dan stand by disana.
bersambung ke bagian 2....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar