Yunani kuno dikenal sebagai negara seribu dewa. pada saat itu banyak berkembang berbagai macam foklor pada daerah tersebut. berikut ini adalah salah satu foklor yang ada pada masa itu.
Dalam cerita , penduduk kota Thebes Tengah pernah mendapat kegalauan karna munculnya Sphinx . Dalam bahasa Yunani , Sphinx dapat diartikan sebagai " Pencekik " . Sphinx selalu menanyakan kepada penduduk yang ditemuinya . Pertanyaan Sang Sphinx harus dijawab dengan benar , atau jika salah menjawab , sang penjawab pun akan dimakannya sampai habis . Sphinx selalu menanyakan pertanyaan yang sama , yaitu ," Apa yang mempunyai 4 kaki dipagi hari , 2 kaki disiang hari dan 3 kaki dimalam hari " . Dan sayangnya , tak seorangpun yang mampu menjawabnya dengan benar . Hingga suatu hari , seseorang yang bernama Oedipus mampu menjawab pertanyaan Sphinx dengan benar . Jawabannya adalah manusia , maksudnya , anak bayi akan merangkak (masa pagi) , Dan setelah besar akan berjalan dengan 2 kaki (masa siang) , dan akan berjalan menggunakan tongkat saat tua (masa senja/malam)
Diceritakan , Sphinx akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya kedalam jurang karna ia merasa kalah dengan Oedepus .
Oedepus saat menjawab pertanyaan Sphinx
Oedepus sendiri berarti " kaki bengkak " dalam bahasa Yunani kuno .,Oedepus adalah anak dari Laius dan Jocasta . semasa bayi , dia ditelantarkan oleh orang tua kandungnya di sebuah lereng gunung karna menurut seorang peramal , Oedepus akan tumbuh dewasa , membunuh ayahnya dan menikahi ibu kandungnya.
"****
Oedepus di temukan oleh seorang petani yang dipekerjakan oleh raja Polybus . petani itu lalu memperlihatkan bayi itu (Oedepus) kepada sang raja . Ternyata sang raja menerimanya dengan senang , karna sang Ratu sampai saat itu tidak bisa memberikan keturunan untuk pewaris kerajaan . Oedepus pun tumbuh dewasa . Suatu hari , sang raja mengadakan pesta untuk Oedepus . Saat di tengah acara , seorang yang mabuk berteriak bahwa Oedepus tidak tahu siapa ayah kandungnya . Meskipun orang tua angkatnya memohon kepada Oedipus mengabaikan ocehan orang itu, tetap saja Oedepus tidak bisa menempatkan pikiran untuk beristirahat, dan Oedipus memutuskan untuk pergi ke Oracle di Delphi dan bertanya tentang identitas orang tuanya. Tapi hasilnya adalah nihil . Dalam perjalanan , dia bertemu seorang peramal yang mengatakan pada Oedepus bahwa nanti Oedepus akan menikahi ibu kandungnya dan membunuh ayahnya . Kaget , oedepus pun mencari cara agar hal ini tidak terjadi . Diapun berangkat ke Thebes . Pada perjalanannya, Oedipus sampai di sebuah persimpangan jalan dan tiba tiba ada kereta dari arah yang berlawanan . Kereta itu menabrak Oedepus . Oedepus pun naik pitam . Dia lalu memukuli sang pengemudi kereta dan membunuhnya . Oedepus pun tersadar bahwa apa yang dikatakan peramal tadi menjadi kenyataan .
Lambat laun , Oedepus menikah dengan Jocasta yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri . Oedepus pun tidak mengetahui bahwa yang dinikahinya itu adalah ibunya begitupun Jocasta yang tidak mengetahui bahwa Oedepus adalah anak kandungnya sendiri . Dari Jocasta , istrinya , dia dikarunai 4 orang anak yang bernama , Antigone , Ismene , Polynices dan Eteocles .
Suatu masa , Kota Thebes tempat tinggal Oedepus dan keluarganya terkena wabah . Seorang meramalkan kejadian itu , sang peramal mengatakan bahwa telah terjadi pernikahan yang salah dinegeri itu . Usut punya usut , setelah di introgasi , ternyata wabah itu berasal dari pernikahan Oedepus dan Jocasta yang tidak lain adalah anak dan ibu kandung . Mendengar jawaban itu , Jocasta tak kuasa menahan dirinya dan memutuskan untuk menggantung dirinya , sedangkan Oedepus mengambil sebuah peniti emas dari gaun ibunya dan mencongkel kedua matanya sendiri .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar